Rabu, 28 September 2016

Dintara bubble drink dan single photografh nya Ed Sheeran.

Diposting oleh Che Bibir di 23.50 0 komentar
Baik! Katakan lah semua nya lagi baik baik saja, dengan segala keterbatasan dan kecewa yang ada ini aku baik baik aja. 
Aku dan kamu yang sekarang yang mencoba baik baik saja.
Mungkin kita sekarang lagi belajar untuk lebih pintar membohongi diri sendiri.
Di antara bubble drink dan single photografh nya Ed Sheeran ini aku merindukanmu. Boleh kan?
Walaupun hati mengatakan aku tidak pantas, karena memang tak ada apa apa di antara kita. Sekali lagi aku belajar untuk membohongi diriku.
Tak mudah menemukan chemistry yang ku dapat saat aku melihat matamu.
Karena sekali lagi karena kita memang bukan apa apa.
Katakanlah kita adalah dua orang asing yang hanya membunuh rasa sepi, ingin berbagi sebentar, ingin merasakan apa yang dirasakan sebelumnya, ingin membuktikan kalau accidently in love  nya counting crows itu ada, dan kemudian pergi.
Karena kita itu cuman jeda,
Jeda antara cinta yang di rasa mulai membosankan dan terlalu sayang untuk dilepas. Katakanlah karena kita bertanggung jawab untuk mereka yang sudah rela bertahan. 
Walaupun ada yang lupa kita jaga disini, hati kita sendiri.
Terus terang aku pun sudah mulai terbiasa dengan keadaan kita yang seperti ini, kita yang saling mengisi tanpa terikat, saling menjaga tanpa takut terluka. Karena coba aku ingatkan kita memang tidak pernah ada apa apa.
Ini cuman euphoria diantara lelah nya kamu dan aku. 
Bahkan aku pun mulai bisa berbohong untuk tersenyum air mata ku sudah terasa di ujung mata, menunggu untuk jatuh.
Baik, karena kita memang baik baik saja, kelihatan baik baik saja, dan mencoba baik baik saja. Itu kita.
Kalo kamu bertanya kita berada di titik yang mana, aku hanya bisa menjawab kalo kita berada di titik yang baik baik saja.

Senin, 12 September 2016

Antara batas senja dan rindu.

Diposting oleh Che Bibir di 01.19 0 komentar
Batas senja dan rindu.

Ini kah rindu, ini kah arti menunggu, tertelan di antara rasa dan logika.
Ketika hati lebih dulu berkata,
Bukannya tak ingin, disini hanya lelah untuk memulai.
Saya berdiri disini, di antara indah nya masa lalu dan hampanya masa depan.
Bagaimana kaki bisa melangkah apabila mundur kebelakang tampak lebih menyenangkan?

Ah anggap saja ini cuman ricauan semata.
Ricauan antara hati dan logika, ketika dua ini beradu dengan hal yang tak ada ujungnya.
Aku terdiam, terdiam untuk melihat kedepan, terdiam untuk menerima semua kenyataan tanpa perlawanan.

Tak ada tenaga lagi rasanya melakukan perlawanan.

Sabtu, 03 September 2016

Lingkaran.

Diposting oleh Che Bibir di 07.47 0 komentar
Aku berjalan di titian hidup yang arahnya saja aku sendiri ragu.
Anggap saja aku sudah terlalu lama menyerahkan alur hidupku dengan kata " biar Tuhan yang mengatur segalanya".
Aku hidup diantara tawa dan tangis yang mempunyai jarak hanya sehelai benang yang aku sebut hati.
Hari ini sedih, besok bahagia atau bahkan aku belum sepenuhnya bahagia. Anggap saja ini semu.
Aku berlari mencoba mempercepat langkahku tapi selalu saja ada banyak hal yang membuat ku terjatuh, membuat ku tersungkur.
Jeleknya aku selalu tak percaya dengan uluran tangan yang ingin membantuku berdiri.
Terlalu banyak kecewa, terlalu banyak keberanian ingin mempercayai lagi dipatahkan.
Aku yang tegar ini pun bisa jatuh, bisa rapuh, entah apa kabarnya hati ku yang sekarang semakin tidak percaya dengan apa yang ku rasakan. Bahkan ketika aku sudah yakin kalau aku mencintai. Aku pasti akan menyangkalnya. Aku yang moncoba bangkit lagi ini pun semakin mati rasa. Sinis, cuman itu rasa yang tertinggal.
Dalam lingkaran ini aku hanya ingin bertemu dengan orang yang bisa membuat ku percaya, tunduk dan mengakui kalau aku mencintainya tanpa rasa ragu dan sakit yang jadi satu, bertemu dengan orang searah dengan ku, berbagi dan mau menjalani hidup dengan rasa saling percaya kalau kami bisa bersama.

Selamanya.
 

Kaki bintang Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review