Begitu lama ketika semuanya hanya menjadi debu, aku disini...dan masalalu, seperti dejavu dan terjebak diantara perasaan yang sama. Entah kenapa harapan ku ini bisa mempunyai akhir yang bahagia.
Tapi....apalah...apa pun ini, semuanya ini cuman selewat.
Seperti abu yang tak sempat mengucap cinta kepada tanah.
Ini bukan hal sepele, karena ketika memilih bukanlah perkara main main.
Ah sudahlah....menangispun rasanya tak berguna. Loncengnya sudah terlalu pelan, dan dahannya sudah patah! Dan lagi...lagi....
Memang tak berguna!
Rasanya ini seperti mengunyah beling sambil menari di atas runcingan jarum emas!
Marah, sedih dan tak tau lah apa lagi namanya! Yang pasti ak terluka! Lagi!
0 komentar:
Posting Komentar